Beranda | Artikel
Aspek Kesehatan Jamaah Haji
Rabu, 21 Agustus 2013

Makalah Pedoman Kesehatan Bagi Jamaah Haji

Kafilah Haji Masindo Buana Wisata

Oleh: dr. Raehanul Bahraen

 

Jumlah jemaah haji setiap tahun terus bertambah, seiring dengan perkembangan kemajuan transportasi dan pertambahan jumlah penduduk dunia. Berkumpulnya jutaan orang dari berbagai penjuru dunia pada suatu tempat menimbulkan beberapa permasalahan, salah satunya adalah permasalahan kesehatan. Berdesakan dan kelelahan, penyakit menular, perubahan cuaca dan iklim yang tidak sesuai dengan dareha asal dan berbagai permasalahan lainnnya. Tentu hal ini akan menghambat jalan dan kekhusyu’an ibadah haji yang mulia ini.

Oleh karena itu setiap negara dan pemerintahnya membuat berbagai macam kebijakasanaan terkait dengan kesehatan jamaah haji. Pemerintah Saudipun juga mengeluarkan berbagai kebijaksanaan misalnya wajib vaksin meningitis dan dan vaksin antiflu.

Tentunya kita ketika melakukan ibadah haji bisa maksimal, konsentrasi dan khusyu’. Demikian juga yang memiliki penyakit berharap agar penyakitnya tidak menjadi penhalang utama dalam melakukan ibadah. Karena ibadah yang khusyu’ dan mabrur dan adalah harapan kita semua agar mendapat surga sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah.

Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda,

الْحَجَّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةَ

“Haji mabrur tidak ada balasannya kecuali Surga” (Muttafaqun alaihi)

 

Beberapa hal yang terkait dengan kesehatan jamaah haji:

1.persiapan dan pemeriksaan kesehatan haji

2.penyakit terbanyak selama haji

3.menjaga kesehatan selama haji

4.penyakit menular

5.Tips-tips ringan untuk menjaga kesehatan

 

 

1.Persiapan dan pemeriksaan kesehatan jemaah haji

Pemeriksaan kesehatan dilakukan sebelumberangkat untuk mengtahui kondisi kesehatan jamaah haji. Karena haji sangat memerlukan energi dan kondisi kesehatan yang fit. Cukup melelahkan, berdiri, mengantri, berjalan, mengangkat barang, tidur di bawah kolong langit dan lain-lain, belum lagi perjalanan menuju saudi yang memakan waktu cukup panjang.

Pemeriksaan dilakukan dengan cara “screening”. Memeriksa tiga hal penting yaitu darah lengkap, rongent dada dan rekam jantung. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahi beberapa penyakit yang ada pada jamaah haji terutama mereka yang menderita penyakit sehingga digolongkan sebagai jamah “RisTi” (resiko tinggi) seperti mengidap penyakit lemah jantung, hipertensi krinik, stroke dan lain-lain.

Penyakit “Risti” (Resiko Tinggi)

1.gangguan metabolisme lipoprotein (kolesterol)
Merupakan salah satu dari berbagai gangguan lipoprotein dan kolesterol metabolisme yang mengakibatkan tingginya tingkat lipoprotein dan kolesterol dalam sirkulasi darah.

2.Cardiomegali
adalah kondisi membesarnya jantung. Cardiomegaly bukanlah suatu penyakit, tapi kondisi sementara yang diakibatkan oleh hal lain. Karena bukan penyakit, kondisi pembesaran jantung ini dapat diatasi dengan penanganan yang tepat.

3. kegemukan dan obesitas
Kegemukan dan obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan. Ukuran populasi mentah obesitas adalah indeks massa tubuh (BMI), berat badan seseorang (dalam kilogram) dibagi dengan kuadrat dari tinggi badan nya (dalam meter). Seseorang dengan BMI 30 atau lebih umumnya dianggap obesitas. Seseorang dengan BMI sama atau lebih dari 25 dianggap kelebihan berat badan.
Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko utama untuk sejumlah penyakit kronis, termasuk diabetes, penyakit jantung dan kanker. Setelah dianggap sebagai masalah hanya di negara berpenghasilan tinggi, kelebihan berat badan dan obesitas sekarang secara dramatis meningkat di negara berpendapatan rendah dan menengah, khususnya di perkotaan.

4.hipertensi
Tekanan darah rendah juga dikenal sebagai hipotensi. Bagi jutaan orang yang menderita hipertensi (tekanan darah tinggi) hipotensi mungkin tampak besar. Jika gejala hipotensi ringan biasanya membutuhkan pengobatan. Namun, dapat menyebabkan gangguan jantung serius, pingsan dan juga menyebabkan gangguan saraf dan endokrin. Jika hipotensi adalah organ penting yang parah dapat menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi dan tubuh dapat mengalami syok, sebuah kondisi yang mengancam jiwa.
Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh secara terus menerus. Darah yang rendah oksigen dipompa ke paru-paru, di mana pasokan oksigen diisi ulang. Jantung memompa darah ini kaya oksigen ke seluruh tubuh untuk memasok otot dan sel. Pemompaan darah menghasilkan tekanan – tekanan darah

5.asma
Asma adalah suatu kelainan yang menyebabkan saluran udara dari paru-paru membengkak dan menyempit, menyebabkan mengidap sesak napas, sesak dada, dan batuk.
Asma disebabkan oleh peradangan pada saluran udara. Bila serangan asma terjadi, otot-otot sekitar saluran udara menjadi ketat dan lapisan udara bagian-bagian membengkak. Hal ini akan mengurangi jumlah udara yang dapat lewat.
Pada orang sensitif, gejala asma dapat dipicu oleh menghirup penyebab alergi (disebut alergen atau pemicu).
Pemicu asma yang umum termasuk:

  •     Hewan (rambut hewan peliharaan atau bulu)
  •      Debu
  •      Perubahan cuaca (paling sering cuaca dingin)
  •      Bahan kimia di udara atau dalam makanan
  •      Latihan
  •      Cetakan
  •      Serbuk sari
  •      Pernafasan infeksi, seperti flu biasa
  •      Kuat emosi (stres)
  •      Asap tembakau

6.penyakit jantung dan pembuluh darah
penyakit jantung atheroclerotic adalah bagian dari penyakit jantung  jenis arteriosklerosis (atau penebalan dan pengerasan pembuluh darah). Ini adalah membangun di dalam arteri koroner kolesterol, kalsium asam jaringan lemak, dan sel, yang biasanya disebut sebagai plak. Saat ini tidak ada metode untuk mendeteksi penyakit ini pada tahap awal sehingga ketika gejala pertama muncul, penyakit ini biasanya jauh maju.
Obat yang diresepkan yang normal adalah dari kelompok yang disebut Statin
Namun seperti halnya dengan semua penyakit jantung ada banyak yang dapat Anda lakukan sendiri untuk mencegah berkembangnya penyakit jantung aterosklerotik

  • Mengurangi lemak perut.
  • Menjaga kadar glukosa darah <5,0.
  • Aerobik latihan.
  • Diet – peningkatan omega 3
  • Tambahan Multi-vitamin dan magnesium

(sumber: puskeshaji.depkes.go.id)

 

Latihan fisik

Departemen kesehatan mengeluarkan buku pedoman untuk kesehatan jamaah haji, khussusnya menjadi pedoman bagi tenaga kesehatan haji. Judulnya: “pedoman pembinaan kebugaran jasmani jamaah haji”. Salah satu yang ditekankan dalam buku etrsebut adalah persiapan fisik bagi jemaah haji yang akan berangkat menunaikan ibadah haji.

Persiapan fisik yang dianjurkan berupa latihan senam ringan dan semacam jogging ringan dengan rutin guna menjaga stamina dan kekuatan fisik selama melakukan haji.

Gambaran secara umum latihan fisik:

1. Pemanasan (Warming-up) :

Pemanasan yang baik merupakan bagian penting dalam melakukan latihan fisik. Pemanasan merupakan serangkaian latihan fisik sebagai persiapan latihan fisik inti agar tubuh siap untuk melakukan latihan inti dan mencegah terjadinya cedera selama latihan. Urutan pemanasan diawali dengan gerakan-gerakan ringan, kemudian peregangan dan diakhiri dengan berjalan kaki. Pemanasan dilakukan selama 10-15 menit.

Peregangan :

Merupakan bagian dari pemanasan dengan cara meningkatkan luas gerak sekitar

persendian serta melibatkan tulang dan otot . Peregangan dilakukan:

a. Secara perlahan sampai mendekati batas luasnya gerakan sendi, kemudian ditahan

selama 8 hitungan dalam 10 detik dan akhirnya direlaksasikan;

b. Sampai terasa ada regangan yang cukup tanpa ada rasa nyeri.

c. Selama 5-10 menit dengan melibatkan persendian dan otot-otot tubuh bagian atas,

bagian bawah serta sisi kiri dan kanan tubuh;

d. Tanpa memantul-mantul.

e. Bernapas secara teratur dan tidak dibenarkan untuk menahan napas.

Latihan Inti :

Terdiri dari latihan yang bersifat aerobik, latihan kekuatan otot dan latihan keseimbangan serta latihan daya ledak otot Latihan aerobik dilakukan berdasarkan frekuensi latihan fisik per minggu, mengukur intensitas latihan fisik dengan menghitung denyut nadi per menit saat latihan fisik, lama

serta jenis latihan fisik. Latihan kekuatan otot dilakukan berdasarkan jumlah set dan pengulangan gerakan (repetisi) serta tanpa adanya penambahan beban dari luar. Jenis latihan kekuatan otot

dapat berupa latihan peregangan dan selama senam.

Latihan keseimbangan dilakukan dengan melatih tubuh pada posisi tidak seimbang dengan atau tanpa menggunakan alat bantu (kursi) Latihan daya ledak otot dilakukan dengan menyerupai gerakan-gerakan saat melontar jumroh pada jarak tertentu ( 5 – 10 meter).

Pendinginan :

a. Dilakukan setelah melakukan latihan fisik inti, dengan gerakan sama seperti pada

pemanasan termasuk peregangan.

b. Peregangan sendi dan otot dilakukan secara perlahan namun dengan tingkat lebih

ringan dibandingkan saat pemanasan dan secara perlahan direlaksasikan

(sumber: buku pembinaan kesehatan jamaah haji dengan perubahan)

 

KONTRA INDIKASI LATIHAN FISIK :

a. Kontra Indikasi mutlak :

Pada kondisi ini jemaah haji sama sekali tidak dianjurkan untuk melakukan latihan

fisik.

1. Ada kelainan EKG istirahat , dengan adanya kemungkinan infark

2. Angina pectoris tidak stabil

3. Aritmia Ventrikel tidak terkontrol

4. Hipertensi tidak terkontrol

5. Diabetes tipe 2 yang tidak terkontrol atau Diabetes tipe 1

6. Thrombophlebitis

7. Infeksi akut

8. Psikosis

b. Kontra Indikasi relatif :

Pada kondisi ini jemaah haji dapat melakukan latihan fisik dengan pengawasan

tenaga kesehatan terlatih

1. Gangguan elektrolit darah

2. Hipertensi ≥ 160 / 100 mmHg

3. Kadar gula darah sewaktu ≥ 250 mg/dL

4. Penyakit infeksi kronis (TBC aktif )

5. Gangguan neuromuskular, muskuloskeletal atau radang sendi

 

3. PRINSIP- PRINSIP LATIHAN FISIK

a. Perlu menerapkan prinsip latihan fisik yang baik, benar, terukur, dan teratur guna

mencegah timbulnya dampak yang tidak diinginkan.

b. Latihan fisik terdiri dari pemanasan, latihan inti dan diakhiri dengan pendinginan.

Pemanasan dan pendinginan berupa peregangan dan relaksasi otot serta sendi

serta dilakukan secara hati-hati dan tidak berlebihan.

c. Frekuensi latihan fisik dilakukan 3-5 x/minggu dengan selang 1 hari istirahat.

d. Latihan fisik dilakukan pada intensitas ringan-sedang dengan denyut nadi : 70 – 80

% x Denyut Nadi Maksimal (DNM) untuk jemaah haji sehat dan 60 – 70 % x Denyut

Nadi Maksimal (DNM) untuk jemaah haji risti. DNM = 220 – umur.

e. Latihan fisik dilakukan secara bertahap dan bersifat individual, namun dapat

dilakukan secara mandiri dan berkelompok

f. Latihan fisik bagi jemaah haji risti dilakukan dibawah pengawasan tenaga

kesehatan yang terlatih dalam kesehatan olahraga.

(sumber: buku pembinaan kesehatan jamaah haji dengan perubahan)

 

 

2.Penyakit terbanyak selama haji

Data perbandingan jumlah jemaah haji berdasarkan kelompok usia dalam 3 tahun

terakhir (tahun 2006 – 2008) adalah:

-kelompok usia < 50 tahun (50,6% ; 52,3% dan

43%)

-kelompok usia ≥ 50 tahun (49,4% ; 47,7% dan 57%).

 

Sesuai dengan International Classification of Disease – X (ICD-X), data penyebab utama penyakit jemaah haji Indonesia yang berobat jalan pada tahun 2008:

1.Penyakit sistem pernapasan (54,1%)

2.penyakit sistem otot, tulang dan jaringan penyambung (11,1%)

3.penyakit sistem sirkulasi (10,7%)

4.penyakit sistem pencernaan (9,7%).

 

Sedangkan penyebab utama angka kesakitan yang dirawat inap adalah:

– penyakit sistem pernapasan (27%)

– penyakit sistem sirkulasi (24,5%)

– penyakit sistem pencernaan (15,1%).

 

Data penyebab utama kematian adalah:

-Penyakit sistem sirkulasi (66,4%)

-penyakit sistem pernapasan (28%)

-penyakit sistem saraf (1,6%) dan neoplasma (1,3%).

 

Jumlah jemaah haji wafat berdasarkan kelompok umur pada 2 tahun terakhir (2007 –2008) berturut-turut yaitu:

– kelompok usia < 40 tahun (1,7% ; 9%)

-kelompok usia 40 –50 tahun (7,6% ; 7%)

– kelompok usia 51 – 60 tahun (23,2% ; 21,5%)

-kelompok usia 61 – 70 tahun (35,7% ; 36,5%)

– kelompok usia > 70 tahun (31,8% ; 33,9%).

 

Berdasarkan data-data tersebut dapat diasumsikan bahwa bagi kelompok usia ≥ 50 tahun dengan atau tanpa faktor resiko penyakit, kemampuan kesehatan termasuk kemampuan fisik sangat mempengaruhi angka kesakitan dan angka kematian jemaah haji.

(sumber: buku pembinaan kesehatan jamaah haji dengan perubahan)

 

3.Menjaga kesehatan selama haji

Berikut kiat-kita menjaga kesehatn selama ibadah haji:

1.tetap melakukan melakukan aktivitas olahraga rutin (sebagaimana persiapan fisik), jangan terlalu berat paling minimal senam ringan pergangan. Olahraga misalnya rutin berjalan kaki cepat, atau melakukan jogging ringan.

2. jika perlu rutin memeriksakan kesehatan di pelayanan kesehatan. Bagi yang memiliki hipertensi atau hipotensi bisa melakukan kontrol tensi, bagi yang mempunya sakit gula darah, asam urat tinggi dan kolesterol tinggi selalu ingat minum obat untuk kontrol.
3.beribadah sesuai dengan kemampuan, fokus kepada ibadah yang haji sedangkan yang sunnah bisa dikurangi jika tidak mampu.

4. lebih memperhatikan kesehatan teruatam sehari sebelum wukuf di arafah. Mengurangi kegiatan yang tidak perlu jika tidak saanggup.
5. Cukup istirahat dan Makan sehat bergizi, jangan terlalu banyak berjalan-jalan seperti berbelanja, tetap jaga stamina dan kesehatan untuk menjalankan ibadah.

6. cukup minum dan cairan, bagi yang sering kurang cairan (dehidrasi) bisa bawa botol kecil untuk minum kapan saja. Jangan serign minum air zam-zam yang dingin.

7.tetap siap dengan obat-obat pribadi misalnya obat “maag”, obat tensi, obat flu, obat batuk (bedakan batuk berdahak dengan batuk kering) dan dan obat antinyeri secukupnya.

8.berusaha mengetahu letak pos pelayanan kesehatan haji Indonesia dan juga mencatat nomor telepon yang bisa dihubungi sewaktu-waktu.

 

 

Beberapa keluhan yang sering muncul selama haji:

1. Nyeri sendi /Arthritis (Radang Sendi).
perlu diperiksa pada awal, karena kedua sendi kaki aka sering digunakan ketika ibadah haji. Bagi penderita bisa mengusahakan penyembuhan atau pengurangan gejala sebelum keberangkatan. Mengontrol berat badan tubuh dan menghindari mengangkat beban berat.
2.Sakit Punggung.

Bagi mereka yang sudah cukup berumur sering terkena hal ini karena lemahnya penopang tubuh berupa tulang dan otot sekitar. Sakit punggung  bisa karena terkilir, tegang, atau karena sebab lainnya).  Khusus HNP (cakram persendian sampai bergeser) maka pemulihannya akan lebih lama.

Beberapa langkah yang bisa ditempuh.
-tas menggunakan roda kecil

-menggunakan troli (didahulukan)

-mengangkat benda dengan cara duduk, tidak boleh jongkok

-meminta bantuan

 

3.Sakit maag (gangguan lambung/pencernaan)

Dipengaruhi oleh makanan dan pikiran, terutama pikiran. Segera meminum obat jika ada gejala awal dan selalu siap obat.

 

 

4.penyakit menular

Hal ini perlu diwaspadai karena cukup banyak penyakit menular, berbagai orang dari penjuru dunia bisa saja membawa penyakit menular selama ibadah haji dan bisa kondisi tubuh yang capai dan kelelahan bisa menurunkan daya tahan tubuh yang bisa mempermudah penularan. Berikut beberapa penyakit menular yang sering terjadi:

 

1.Meningitis meningokokus(Radang Selaput Otak)

Penyakit yang cukup berbahaya dan menular dengan cepat. Pemerintah Arab Saudi sejak tahun 1987 mewajibkan setiap calon jemaah haji atau yang melakukan umroh harus mendapatkan vaksinasi meningitis meningokokus

Faktor-faktor pencetus terjangkitnya penyakit ini:

a) Daya tubuh lemah

b) Tinggal di tempat yang padat

c) Bergaul langsung dengan penderita, atau kontak langsung melalui air ludah, dahak,ingus dan debu.

Tanda-tanda dan gejala:

a) Panas mendadak

b) Sakit kepala

c) Perut mual dan muntah

d) Bicara tidak menentu (mengigau)

e) Kaku kuduk

Pencegahan ‘Menangitis’:

a) Vaksinasi ‘Menangitis’

b) Kebersihan diri dan lingkungan

c) Menghindari tempat yang terlalu padat

d) Pengobatan propilaksis dengan sulfadiazine atau rifampycin

 

2.ISPA dan Influenza

Batuk, pilek atau  flu istilah yang lebih sering dikenal. merupakan penyakit yang sangat menular dan ada di Arab Saudi dan menular melalui udara. Jika perlu lakukan vaksin antiinfluenza

 

3.Polio

Alhamdulillah, negara Arab Saudi dinyatakan bebas Polio sejak tahun 1995. Kasus polio dibawa oleh jemaah haji yang berasal dari negara yang belum bebas polio.

 

4.Diare

Penyebab diare cukup banyak, bisa karena makanan, kelainan pencernaan dan infeksi bakteri. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan, tingkat pengetahuan dan ebiasaan makan

 

5. Infeksi Melalui Cairan Tubuh (darah)

Misalnya hepatitis B, C dan HIV. Cara penularan yang paligng serign melalui cukur rambut ketika tahallul.

 

 

 

5.Tips-tips ringan untuk menjaga kesehatan

Tips secara umum:

-Makan 3 kali sehari dan jangan terlambat

-Tidak menyimpan makanan lebih dari 2 jam, karena akan rusak (basi/berlendir)

-Minum air putih 1 gelas tiap jam

-Gunakan masker yang dibasahi air, untuk melembabkan udara, mencegah mimisan dan debu.

-Memakai pakaian tebal dan menutup tubuh seperti kaos kaki, sarung tangan dan penutup leher untuk menghindari sengatan dingin.

-Cuci tangan pakai sabun. Sebelum makan, setelah buang air kecil/besar.

-Jaga kebersihan toilet/wc/jamban di pondokan / hotel.

-Kurangi kegiatan yang tidak perlu dan banyak menguras tenaga

-Tidak merokok

-Minum obat secara teratur sesuai jadwal bagi penderita penyakit tertentu seperti jantung, kencing manis, tekanan darah tinggi atau asma.

 

Tips menjaga makanan sehat
1. Sebelum meninggalkan tanah air, jamaah haji hendaknya memperhatikan asupan nutrisi dengan lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.

2. Menjaga agar menu makanan seimbang antara asupan protein dan karbohidrat.

3. Buah dan sayur akan memasok tubuh dengan antioksidan dan bioflonoid.

4. Konsumsi rempah-rempah seperti jahe, kayu manis, pala, dan lada yang bisa meningkatkan sistem imunitas tubuh terhadap penyakit.

5. Sebagai camilan, jamaah haji disarankan memakan buah-buahan, baik buah segar mauupun buah yang telah dikeringkan.

6. Minumlah air dan cairan yang matang dan bersih, kecuali air zam-zam yang memang sudah terjamin kesehatannya.

7. Minumlah teh herbal yang dibubuhi cengkeh, mint, rosemary, sereh, jahe, dan kamomila karena bisa menawar racun dan menghindari infeksi.

8. Minumlah racikan teh dengan madu yang berkhasiat meningkatkan kekebalan tubuh dari infeksi flu babi dan influenza

9. Konsumsui sup berbumbu bawang putih, bawang merah, atau bubuk cayenne (semacam bubuk ketumbar) yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh.

10. Konsumsi multivitamin, vitamin C dosis tinggi dengan Biofolvonoid, serta suplemen mineral dan selenium.

Makanan yang perlu dihindari

1. Gorengan serta makanan yang menggunakan zat warna dan pengawet yang bisa melemahkan imunitas tubuh.
2. Pemanis buatan, seperti aspartam yang bisa merusak jaringan saraf dan berbahaya terhadap jaringan otak serta organ tubuh. Apalagi jika dipanaskan di atas suhu 30 derajat celcius.
3. Minum soda dengan pemanis karena dapat melemahkan kemampuan tubuh terhadap infeksi bakteri virus.
Pengaturan Haid bagi jamaah haji wanita

Sebaiknya tidak menggunakan karena lebih alami dan lebih sehat tetapi jika menggunakan sebaiknya memperhatikan beberapa hal berikut:

1.mencatat haid 3 bulan terakhir sebelum berangkat sehingga pola haid bisa diperkirakan

2. minum obat penunda haid 7 (atau sebulan) hari sebelum perkiraan haid yang akan datang dan hentikan minum obat 3 hari sebelum waktu haid yang diinginkan.

3. obat yang digunakan adalah obat yang mengandung progesteron misalnya: Primolut N  2 x 1 tablet setiap hari .

Kontraindikasinya misalnya jika ada riwayat sakit kepala hebat atau migren, kanker payudara, varises berat, perdarahan dari vagina yang belum diketahui penyebabnya, serta adanya penyakit fungsi hati.

efek sampingnyamisalnya rasa mual, sakit kepala, atau nyeri pada payudara. Pada obat yang mengandung progesteron saja biasanya sering muncul bercak darah (spoting).  Bisa dicegah dengan banyak minum air putih dan banyak bergerak supaya metaboliknya lebih lancar.
Alhamdulillah, semoga bermanfaat.

Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in. Walamdulillahi robbil ‘alamin.

@puncak Bogor, hotel grand campaka, 11 Syawwal 1434 H

penyusun:  dr. Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com

 

silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan   follow twitter


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/aspek-kesehatan-jamaah-haji.html